Ket [Foto]:
100 ORANG MENGIKUTI PELATIHAN SAR
TEMANGGUNG, Direktur Ketenagaan dan Pemasyarakatan SAR Basarnas, Brigjen Marinir Suprayogi membuka pelatihan SAR Rabu (10/6) di pendopo Jenar Komplek Kantor Bupati Temanggung. Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong dan penyematan tanda peserta kepada perwakilan peserta disaksikan Bupati Bambang Sukarno, anggota DPR RI Sudjadi, FKPD dan pejabat terkait. Pelatihan SAR diselenggarakan oleh SAR Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Temanggung dan Badan SAR Nasional.
Direktur Ketenagaan dan Pemasyarakatan SAR Basarnas, Brigjen Marinir Suprayogi mengatakan masyarakat butuh situasi dan kondisi yang aman dan nyaman terhindar dari segala macam bencana. Negara Republik Indonesia rawan terjadinya bencana alam oleh karena itu diperlukan kesiapsiagaan seluruh unsur petugas agar bila sewaktu-waktu terjadi bencana bisa ditangani secara memadai. Dengan diselenggarakannya pelatihan SAR ini diharapkan kepada seluruh peserta dapat belajar dan menyerap materi tentang SAR sampai selesai. Dengan demikian memiliki ketrampilan yang cukup dalam menangani bencana mendukung tugas-tugas Badan SAR Nasional baik dimasa kini maupun dimasa mendatang.
Kepala Badan SAR Jawa Tengah Agus Haryono dalamlaporannya mengatakan pelatihan berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 10 s/d 12 Juni 2015 dipusatkan di lapangan atletik Jampirejo Temanggung. Pelatihan diikuti 100 peserta potensi SAR dari berbagai elemen masyarakat. Materi pelatihan meliputi SAR Sistem, pertolongan pertama pada keselakaan, tali temali dan penyelematan menggunakan helicopter.
“Dipilihnya Temanggung untuk pelatihan potensi SAR, karena daerah ini merupakan salah satu kawasan rawan bencana. Temanggung merupakan lembah yang berpotensi terjadi bencana, antara lain gunung meletus, tanah longsor, dan banjirpeserta latihan nantinya diharapkan menjadi pioneer dalam penaganan bencana,“ ujarnya.
Bupati Bambang Sukarno dalam sambutannya menyambut positif diselenggarakannya pelatihan SAR guna meningkatkan kemampuan para petugas SAR dalam menangani permasalahan bencana alam. Dengan demikian diharapkan para petugas SAR setelah selesai mengikuti pelatihan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang cukup, sehingga penanganan utamanya dalam menolong korban bencana bisa optimal.Terkait dengan potensi terjadinya bencana alam di Kabupaten Temanggung, bupati mengutarakan akan melakukan MoU dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta guna melakukan pemetaan tanah yang rawan longsor. (Hms15/Edy Laks)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook