Ket [Foto]:
Inspektorat Nunukan Study Banding di Temanggung
TEMANGGUNG, Inspektorat kabupaten Nunukan dan Kabupaten Bulungan provinsi Kalimantan Utara mengadakan kunjungan kerja dalam rangka study banding masalah keinspektoratan di Inspektorat Kabupaten Temanggung Selasa kemarin (19/2). Rombongan study banding yang berjumlah 16 orang diterima oleh kepala Inspektorat Kabupaten Temanggung Cuk Sugiharso di aula setempat. Kegiatan diisi penyampaian paparan dilanjutkan diskusi dan saling tukar menukar plakat.
Asisten Administrasi Kabupaten Nunukan Muhammad Amin mengatakan kunjungan kerja di Inspektorat Kabupaten Temanggung bertujuan untuk study banding tentang ruang lingkup tugas ke inspektoratan dengan titik berat mengenai audit kinerja Pemerintah dan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Diharapkan dari kegiatan study banding yang dilakukan bisa mendapatkan informasi dan masukan berharga untuk perbaikan dan peningkatan kualitas kerja Inspektorat Nunukan sehingga lebih optimal. Hal senada juga dikemukakan kepala Inspektorat Kabupaten Bulungan Ibramsyah bahwa study banding dikandung maksud sebagai wahana untuk saling bertukar informasi dan berbagi pengalaman mengenai pelaksanaan tugas Inspektorat dalam melakukan pengawasan kegiatan Pemerintahan dan Pembangunan. Dengan demikian aspek pengawasan bisa lebih maksimal efektif dan efisien.
Kepala Inspektorat Kabupaten Temanggung Cuk Sugiyarso mengatakan pihaknya merasa mendapat kehormatan menjadi tujuan kunjungan kerja Inspektorat Kabupaten Nunukan dan kabupaten Bulungan Provinsi Kalimnatn Utara. Dia menilai dengan adanya kunjungan kerja tersebut sangat positif untuk mempererat silaturahmi dan komunikasi dalam kerangka membangun kerjasam antar daerah.
Berkait dengan pelaksanaan tugas keinspektoratan pihaknya telah mendayagunakan seluruh tenaga auditor dalam melaksanakan pengawasan baik tentang audit kinerja maupun evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dikatakan guna meningkatkan kualitas tenaga auditor, selama ini telah beberapa kali mengirimkan peserta guna mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Pemerintah . Namun diakui saat ini masih mengalami kekurangan tenaga auditor dari kebutuhan ideal 54 orang baru terpenuhi 15 orang.
“Kita terus mendorong para auditor untuk meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan diantaranya di Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) di Ciawai Jawa Barat. Dengan meningkatknya standart kompetensi maka mereka bisa memaksimalkan tugas-tugas pengawasan sehingga berjalan efektif dan efisien “ tandasnya (Hms19/Edy Laks)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook