Ket [Foto]:
APEL LUAR BIASA PERINGATAN HARI KARTINI
TEMANGGUNG, Pemerintah Kabupaten Temanggung menggelar apel luar biasa memperingati hari lahirnya Raden Ajeng Kartini ke 140 di halaman Setda Kabupaten Temanggung Senin (22/4). Bertindak selaku pembina apel Bupati HM Al Khadziq dihadiri pejabat FKPD dan unsur pimpinan serta diikuti karyawan/karyawati. Pakaian yang dikenakan untuk karyawan mengenakan batik lengan panjang berpeci dan untuk karyawati mengenakan kebaya. Seluruh petugas apel baik komandan, pembaca doa, pembawa acara maupun ajudan semuanya perempuan.
Pembina apel Bupati HM Al Khadziq dalam amanatnya mengatakan lebih dari seabad sejak perjuangan Kartini atas hak perempuan dalam belajar, perempuan memperoleh haknya setara dengan kaum laki-laki. Pemikiran dan sikap kritis Kartini menginspirasi bangsa ini untuk memberikan kesempatan pendidikan tinggi, kesempatan berkarir dalam segala bidang antara lain sebagai birokrasi, legislatif, pertahanan dan keamanan seperti anggota TNI maupun Polri bahkan dalam dunia karir yang banyak didominasi kaum laki-laki kini seakan tidak ada batas dan sekat bagi karir perempuan dengan laki-laki.
Menurut Bupati perempuan harus maju, pandai, mendominasi, menginspirasi dan menjadi motor perubahan.Hal itu karena perempuan sebagai madrasah/guru yang pertama bagi anak-anaknya. Melalui keluarga pendidikan pertama diberikan dan melalui tangan-tangan perempuan diharapkan terwujud keluarga yang berkualitas, karena kualitas sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas keluarga. Keluarga memiliki pengaruh yang luar biasa dalam membentuk karakter individu.
“Kualitas keluarga dibentuk dari kualitas individu-individu sehingga tercipta generasi yang tangguh maju dan berdikari yang berawal dari sebuah keluarga. Dengan semangat Kartini kita wujudkan kualitas keluarga untuk Jawa Tengah Maju dan Berdikari“ tandasnya sembari berharap peringatan hari Kartini menjadi momentum untuk mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki pada aspek kehidupan di dalam keluarga, sehingga tercipta keluarga yang berkualitas.
Pada kesempatan itu juga dibacakan riwayat singkat Raden Adjeng Kartini. Disebutkan Raden Adjeng Kartini, lahir di Jepara Jawa Tengah tanggal 21 April 1879. Atau lebih tepatnya ia dipanggil dengan nama Raden Ayu Kartini. Kartini menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat pada tanggal 12 November 1903 yang telah mempunyai tiga istri. Dari pernikahannya tersebut ia dikaruniahi seorang anak perempuan bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904.
R.A. Kartini lahir dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yakni bupati Jepara dengan M.A. Ngasirah. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dan dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua.
Oleh karena orang tuanya termasuk orang penting dalam pemerintahan, Kartini sempat diberikan kebebasan untuk mengenyam pendidikan yang lebih dibandingkan perempuan lainnya. Ia bersekolah di ELS (Europese Lagere School) walaupun hanya sampai berumur 12 tahun. Disanalah antara lain Kartini belajar bahasa Belanda.
Dengan keterampilannya berbahasa Belanda, Kartini mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-temannya yang berasal dari Belanda. Disitulah ia mencurahkan segala unek-uneknya tentang ketidakadilan yang dirasakannya akan beberapa hal yang ia anggap memojokkan wanita pada waktu itu.
Tanggal 17 September 1904, Kartini menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook