Ket [Foto]:
Petani Kopi di Gemawang Raup Keuntungan
Temanggung - Panen raya komoditas kopi tahun 2024 ini menjadi berkah bagi petani kopi di Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, karena meraup keuntungan, selain harganya yang tinggi, hasil panen juga meningkat 30 persen dari tahun sebelumnya.
Kepala Desa Gemawang, Musiran mengatakan, petani kopi, terutama kopi Robusta di wilayahnya mendapatkan untung berlipat, karena harga jual kopi tahun ini naik lebih dari 300 persen dari tahun-tahun sebelumnya.
"Untungnya dobel, selain harga jualnya yang sedang tinggi, panen tahun ini diperkirakan naik 30 persen dari tahun sebelumnya," tuturnya Selasa (9/7/2024).
Ia menyampaikan, harga jual kopi Robusta kering (oce) saat ini berkisar antara Rp 73.000 hingga Rp 85.000 per kilogram, harga ini naik hingga 300 perse, jika dibandingkan dengan harga jual kopi di tahun 2021-2022 lalu yang hanya berkisar di antara Rp 22.500 hingga Rp 27.500 per kilogram.
Menurutnya, harga jual kopi sangat ditentukan oleh kualitas kopi itu sendiri, jika kopi petik campur atau sering disebut dengan kopi kualitas asalan harga jual Rp 73.000, namun jika petiknya sudah merah semua, maka harga bisa di atas Rp 80.000 per kilogram.
"Harga tersebut belum disortir, kalau sudah disortir, yang jelek dan pecah sudah dipisah, maka harga bisa lebih dari itu," jelasnya.
Dijelaskan, meningkatnya kualitas kopi memang tidak hanya tergantung dari proses paska panen saja, namun juga sangat tergantung dari perawatan dan pemilihan benih kopi yang teliti, sehingga selain kualitas juga akan meningkatkan kuantitas saat panen raya.
Ia menyampaikan, selama ini petani kopi Robusta di wilayahnya sudah mulai memperhatikan budidaya, dengan budidaya dan pemilihan benih yang bagus, maka akan berimbas pada kualitas dan kuantitas kopi.
"Alhamdulillah dengan budidaya yang sudah kami lakukan dengan baik, perkiraan tahun ini ada peningkatan produksi sampai dengan 30 persen," jelasnya.
ia mencontohkan, dengan budidaya yang baik, maka dalam satu pohon kopi bisa menghasilkan sebanyak 10 kilogram kopi basah (kopi gelondong), bahkan bisa lebih, manakala kondisi tanah, perawatan dan pemupukan dilakukan secara berkelanjutan.
"Kalau satu hektar bisa menghasilkan antara 2 sampai 3 ton biji kopi kering," tuturnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Temanggung Joko Budi Nuryanto mengimbau, agar petani kopi di Temanggung untuk tetap mempertahankan kualitas kopi, selama ini kopi Temanggung dikenal sebagai kopi yang mempunyai kualitas terbaik.
"Harus dipertahankan, jangan sampai karena harga jual kopi saat ini mahal, petani tidak lagi peduli dengan kualitas kopinya," pintanya.
Ia menambahkan, panen raya kopi Robusta akan berlangsung sampai beberapa bulan kedepan, saat ini petani baru mulai panen, perkiraan panen raya akan dilakukan pada akhir bulan Juni sampai dengan Juli mendatang.
"Masa panen kopi cukup panjang, karena petani harus menunggu merah untuk dipanen," pungkasnya. (Fir;Ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook