Kolaborasi Wujudkan Air Minum dan Sanitasi Aman di Temanggung
Ket [Foto]:

Kolaborasi Wujudkan Air Minum dan Sanitasi Aman di Temanggung

Temanggung - Komitmen meningkatkan akses warga atas air minum yang aman dan sanitasi terus digelorakan Pemkab Temanggung, pemerintah desa, USAID, Djarum Foundation, masyarakat dan sejumlah pihak lainnya.

Direktur Program Bakti Sosial Djarum Foundation Achmad Budiharto mengatakan, air minum sehat dan sanitasi yang baik dapat mengurangi penyakit yang ditularkan melalui air, seperti kolera, disentri, dan tifus, meningkatkan produktivitas, ketahanan, dan keamanan masyarakat, khususnya bagi perempuan dan anak-anak. 

"Kami dukung upaya-upaya untuk meningkatkan air, sanitasi, dan kebersihan lingkungan," kata Budi, panggilan akrabnya, Senin (13/1/2025).

Ia mengemukakan itu ditemui di sela-sela peresmian jamban kedap dan akses air perpipaan di Desa Pendowo, Kecamatan Kranggan, Temanggung. Bantuan tersebut adalah hasil kerja sama dengan USAID IUWASH Tangguh, Pemkab Temanggung, dan Djarum Foundation.

Budi mengatakan, program air minum dan sanitasi baik sebagai hal utama dan sangat dibutuhkan masyarakat. Di Temanggung, bantuan diberikan pada Desa Rowo, Samiranan dan Pendowo, dengan nilai Rp 250 juta. Program yang berlangsung pada 2024 itu akan berlanjut di 2025.

Djarum Foundation juga terlibat dalam kegiatan tersebut sebagai tanggung jawab bakti sosial perusahaan pada upaya peningkatan taraf hidup masyarakat, seperti penurunan angka stunting dan menciptakan generasi emas. Terlihat pula dalam kegiatan itu sektor perbankan, selain Pemkab dan Pemdes, serta masyarakat secara swadaya.

Senior WASH Program Manager dari Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia, Trigeany Linggoatmodjo mengatakan di Jawa Tengah, USAID IUWASH Tangguh bekerja di 9 kabupaten/kota, yaitu Kota Surakarta, Magelang, Salatiga, Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Temanggung, dan Kudus.

"Di Temanggung, USAID IUWASH memfasilitasi pembangunan sistem pengelolaan air limbah rumah tangga dan sambungan air minum rumah tangga," katanya, saat dihubungi Tim Media Center, Rabu (15/1/2025). 

Bersinergi dengan berbagai stakeholder, pihaknya membangun tangki septik dan upaya menciptakan sanitasi dan air minum yang aman. Animo masyarakat juga sangat luar biasa, sebab memahami akan arti pentingnya kesehatan.

"Tinja yang dibuang ke sungai akan sangat berbahaya, karena menyebarkan penyakit. Kini warga memahami arti penting sanitasi yang sehat, sehingga warga mulai menerapkannya," imbuhnya. 

Chief of Party USAID IUWASH Tangguh, Alifah Sri Lestari, mengatakan tangki septik dan fasilitas air minum menjadi problem dari tiga desa yakni Desa Pendowo, Rowo dan Samiranan, sehingga sejumlah pihak membantu penyelesaiannya dengan berkolaborasi.

"Pemerintah mendukung dan masyarakat sangat antusias. Di tiga desa ini membuat perencanaan dalam rangka peningkatan akses air minum dan sanitasi sehat," tuturnya. 

Disampaikan, di desa-desa tersebut warga telah memiliki toilet, tetapi pembuangan tinja ke sungai, atau ke tangki septik sementara, warga menggunakan air tanah atau air sumur yang bisa tercemari tinja. Hal ini perlu akses air perpipaan agar tidak tercemar.

"Septik tank juga perlu dikuras dan diolah ke IPLT, yang Pemkab Temanggung telah memiliki fasilitas tersebut," lanjutnya. 

Ia menyampaikan, perlunya promosi kesehatan, seperti sanitasi sehat dan air bersih, sehingga ada perubahan perilaku masyarakat. (Aiz;Ekp)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook