
Ket [Foto]:
Bumi Mutiara, Program Unggulan Percepat Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan
Temanggung – Pemerintah Kabupaten Temanggung terus melakukan berbagai terobosan kebijakan untuk mempercepat tercapainya Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025, serta mendukung tujuan pembangunan nasional. Salah satu program unggulan strategis yang diinisiasi adalah program Bumi Mutiara, yang merupakan akronim dari Bersatu Membangun Ekonomi, Masyarakat Unggul, Petani Sejahtera, dan Berkelanjutan.
Program ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mendorong kesejahteraan masyarakat dengan berbasis pada kearifan lokal dan alam.
Kepala Bappeda Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana, pada Jumat (24/1/2025) menjelaskan, bahwa Bumi Mutiara berfokus pada penguatan potensi lokal yang menjadi unggulan daerah.
“Bumi Mutiara merupakan program unggulan Pemerintah Kabupaten Temanggung yang berbasis pada potensi lokal, yaitu budidaya kopi dan budidaya domba. Kedua sektor ini dipilih, karena memiliki daya saing tinggi, baik di tingkat regional, maupun nasional,” jelas Kepala Bappeda.
Ia menambahkan, sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Temanggung, di luar sektor perindustrian dan perdagangan. Oleh karena itu, pengembangan sektor pertanian menjadi kunci untuk menciptakan efek berganda (multiplier effect) yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.
Program Bumi Mutiara juga sejalan dengan prioritas aktual pemerintah pusat, seperti penanggulangan kemiskinan, penurunan angka stunting, pengendalian inflasi, serta pengembangan ekonomi hijau (green economy).
Melalui pendekatan berbasis kearifan lokal (local wisdom), Kabupaten Temanggung optimistis dapat mengintegrasikan kebijakan daerah dengan visi pembangunan nasional.
“Dengan momentum kenaikan harga komoditas kopi, kami berharap petani di Temanggung dapat memperoleh hasil yang lebih baik dengan program unggulan ini. Selain itu, budidaya domba menjadi pendorong bagi petani kopi dengan memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk dan juga kulit kopi sebagai hasil sisa olahan kopi sebagai pakan ternak,” tambahnya.
Pemkab Temanggung aktif berkomunikasi dengan berbagai kelompok pegiat ekonomi kreatif, khususnya yang bergerak di sektor kopi dan peternakan domba. Dialog bersama para tokoh dan pelaku usaha diharapkan dapat menghasilkan strategi terbaik dalam pengelolaan, budidaya, dan promosi komoditas unggulan tersebut.
Selain itu, Pemkab Temanggung melalui Bappeda terus melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai rencana.
“Kami ingin program Bumi Mutiara tidak hanya menjadi solusi bagi tantangan ekonomi, tetapi juga menjadi role model pembangunan berbasis potensi lokal yang berkelanjutan,” lanjutnya.
Dengan adanya program unggulan ini, Kabupaten Temanggung diharapkan mampu mempercepat pencapaian visi-misi daerah, serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional yang inklusif dan berdaya saing. (Adi;SV;Ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook