Kesadaran Ber KB Warga Purwosari Meningkat
Ket [Foto]:

Kesadaran Ber KB Warga Purwosari Meningkat

TEMANGGUNG, Kesadaran warga masyarakat Desa Purwosari kecamatan Kranggan melaksanakan program Keluarga Berencana (KB ) untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera semakin meningkat. Hal itu sebagai dampak positif setelah dicanangkannya Desa Purwosari sebagai kampung KB mandiri pada bulan April 2019 silam.
Kepala Desa Purwosari Slamet Prabowo dikantornya Rabu (16/10) kepada sejumlah awak media yang mengadakan kegiatan Press Tour Kampung KB mengatakan, semenjak dicanangkannya Desa Purwosari menjadi kampung KB jumlah peserta KB aktif terus mengalami peningkatan. Sampai saat ini tercatat ada 783 pasangan usia subur yang tersebar di 10 dusun sebagai peserta KB aktif. Mereka terinci yang menggunakan alat kontrasepsi IUD 111, MOP 1, MOW 29, implant 351, suntik 109, pil 47 dan kondom 10. Disamping itu , warga masyarakat saat ini memiliki kesadaran untuk hidup sehat yang diantaranya mengelola sampah dengan sebaik-baiknya yakni tidak dibuang disembarang tempat serta mendaur ulang sampah-sampah yang sekiranya bisa dimanfaatkan lagi untuk dijual guna menambah pendapatan keluarga. Dampak positif lainnya yakni warga masyarakat tidak lagi buang air besar sembarangan seperti di sungai atau dipekarangan melainkan sudah menggunakan WC permanen yang memenuhi standart kesehatan.
Selain berdampak meningkatnya kesadaran hidup sehat , dengan adanya pencanangan kampung KB menginspirasi pemerintah desa Purwosari berinovasi dengan membangun usaha pembibitan bunga yang diberi nama Agronema. Usaha tersebut dikelola olah ibu-ibu kader PKK desa dengan membudidayakan berbagai macam jenis tanaman bunga seperti anturium dan jenis bunga lainnya . Selain tu juga sudah merintis usaha membuat taman kampung KB yang ditanamai berbagai tanaman bunga, sayur-sayuran dan juga tanaman obat . Taman kampung KB memanfaatkan lahan di sudut-sudut kampung yang selama ini masih kosong sehingga menambah keindahan dusun. Usaha lain yang dirintis yakni memproduksi kain batik dengan motif rendeng, putri malu dan durian.
“Dari berbagai usaha yang dilakukan tersebut, berdampak positif meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Hal itu akan terus dikembangkan pada masa-masa mendatang agar semakin maju “ ujarnya.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Temanggung Tri Agus Sutopo menjelaskan sampai saat ini sudah terbentuk 64 kampung KB yang tersebar di 20 Kecamatan. Tujuan pembentukan kampung KB yakni untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Diharapkan dengan kampung KB warga masyarakat semakin sadar untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera. Diutarakan Keluarga Berencana, tidak hanya dimaknai sebagai upaya pengendalian kelahiran semata, akan tetapi juga membangun kesadaran setiap keluarga agar memiliki dukungan sosial budaya, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan yang memadai agar kehidupan keluarga menjadi sejahtera. (edil19/Bagian Humas Pemkab Temanggung)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook