Ket [Foto]:
Ngobrol Kopi dengan Konsulat Jenderal RI di Melbourne
Temanggung – Pemerintah Kabupaten Temanggung melakukan diskusi dan mediasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne mengenai komoditas kopi di Australia secara daring dari ruang kerja Wakil Bupati Temanggung, Heri Ibnu Wibowo, Selasa (17/5/2022).
Dalam kegiatan tersebut, Wabup didampingi oleh Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ripto Susilo, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Sri Haryanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Djoko Budi Nuryanto serta Akhmad Sofi penggiat pariwisata dan fasilitator CSR PT Astra.
Dalam kesempatannya, Wabup menerangkan secara umum tentang lokasi wilayah serta kondisi pertanian di Kabupaten Temanggung kepada Kuncoro Waseso selaku Konsulat Jenderal RI di Melbourne, Australia. Selain itu, juga dijelaskan bahwa komoditas utama Kabupaten Temanggung tidak hanya tembakau, akan tetapi juga ada kopi yang beberapa kali sudah pernah memenangkan kejuaraan festival kopi tingkat nasional dan internasional.
Terdapat 2 jenis kopi yang ditanam di kawasan Temanggung, diantaranya jenis Robusta dan Arabika. Akan tetapi, jumlah produksi kopi Arabika masih sedikit, karena mayoritas petani yang berada di kaki gunung lebih dominan untuk menanam tanaman tembakau.
Ripto Susilo juga menambahkan, bahwa komoditas kopi di Kabupaten Temanggung lebih dominan kopi berjenis Robusta. Akan tetapi, semakin berjalannya waktu, pecinta kopi Arabika semakin meningkat, meskipun jumlah produksinya masih sedikit.
“Tambahan kami adalah beberapa produk inovasi dari kawan-kawan UMKM di wilayah Kabupaten Temanggung, sehingga pasar untuk ke luar mungkin sekarang masih belum maksimal, sehingga beberapa kawan ini mengolah kopi sendiri dengan merk kopi masing-masing, dengan cita rasa masing-masing”, imbuh Ripto Susilo.
Pemkab Temanggung berharap, akan ada pendampingan terkait Quality Control terhadap komoditas kopi sebelum masuk ke negara Australia, sehingga kemampuan dan keahlian petani Temanggung yang sangat beragam akan bisa distandarkan sesuai SOP yang ada. Karena negara Australia merupakan negara yang cukup ketat dalam hal makanan.
Kuncoro Waseso mengatakan, bahwa negara Australia tidak akan tebang pilih dalam komoditas makanan. Oleh sebab itu, ia berharap akan ada koordinasi lagi yang mengerucut kepada tim teknis, baik pengusaha, maupun penggiat kopi yang bisa diajak berdiskusi lebih lanjut.
“Jadi yang pertama, yaitu langsung bekerja sama dengan orang-orang yang sifatnya pelaku usaha atau praktisi usaha langsung, apakah itu cafe ataukah toko, yang kedua adalah secara resmi datang berkunjung untuk delegasi tentang ini,” tandasnya. (MC .TMG/chy;ekp).
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook