Ket [Foto]:
Siswa SMP N 1 Kedu Belajar Sejarah Situs Liyangan
Temanggung - Sebanyak 150 siswa SMP Negeri 1 Kedu di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah diajak mengenal dan belajar sejarah di Situs Liyangan di lereng Gunung Sindoro di Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Rabu (8/6/2022).
Guru pendamping, Air Titik Wardhani mengatakan, kegiatan itu merupakan bagian dari pembelajaran langsung yang diterapkan sekolah. Sehingga para siswa mengetahui para arkeolog menemukan benda purbakala, mengekskavasi, hingga menggali data rumah peradaban situs Mataram kuno ini.
"Kunjungan siswa ke Situs Liyangan ini memiliki nilai positif, karena siswa dapat belajar langsung di lapangan, hal ini tentunya memberikan referensi secara visual, karena selama ini para siswa belajar dari buku, namun ini dapat melihat dengan langsung," katanya.
Ia mengatakan, sebelum melakukan praktik di lapangan, para pelajar ini juga mendapat materi terkait proses ekskavasi, mengenal benda-benda bersejarah, serta prinsip para arkeologi dalam menggali data.
"Siswa juga bisa belajar tentang peristiwa masa lampau, karena di situs Liyangan ini yang dulunya pemukiman penduduk kemudian ada lahar dari Gunung Sindoro, sehingga pemukiman terpendam. Selain itu, siswa juga dapat berinteraksi dengan lingkungan, sebagai upaya siswa belajar lebih asyik dan seru," imbuhnya.
Muhara Muna Azizah, salah seorang siswa mengatakan, melalui kegiatan ini para siswa mendapat ilmu baru tentang kepurbakalaan, serta tergugah untuk melestarikan dan peduli terhadap Situs Liyangan. Sehingga ke depan, masyarakat luas mengetahui peradaban masa lalu untuk pelajaran masa depan.
"Banyak manfaat yang saya ambil setelah mengunjungi Situs Liyangan, diantaranya di sini saya bisa belajar langsung mengenai sejarah dari Situs Liyangan ini, dan saya di sini belajar dengan teman-teman dengan situasi yang berbeda dan lebih asyik untuk mengenal sejarah," katanya.
Di tempat yang sama, Suyanto, juru pelihara Situs Liyangan mengatakan, materi yang diberikan dalam kegiatan itu meliputi sejarah Situs Liyangan, cara ekskavasi menemukan benda-benda bersejarah di dalam tanah, hingga mengumpulkan data benda peninggalan zaman Mataram kuno ini.
"Untuk mengetahui sejarah Situs Liyangan itu tidak hanya dilakukan siswa SMP maupun SMA saja, melainkan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia juga banyak yang datang untuk mengetahui sejarah dari Situs Liyangan," katanya.
Setelah mendapat pengetahuan sejarah di Situs Liyangan, setiap kelompok dituntut membuat laporan hasil studi lapangan yang telah dilakukan. Dengan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menggali pengalaman secara langsung. (Fr;Ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook