TANI PEKARANGAN HARUS BERLANJUT DITENGAH PANDEMI COVID-19
Ket [Foto]:

TANI PEKARANGAN HARUS BERLANJUT DITENGAH PANDEMI COVID-19

TEMANGGUNG, Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggelar rapat koordinasi ketahanan pangan di Pendopo Pengayoman, Rabu (10/06). Rakor dihadiri Bupati HM Al Khadziq dan pejabat terkait serta diikuti sekitar 150 orang penyuluh pertanian .
Bupati Temanggung dalam sambutannya mengatakanprogram Tani Pekarangan agar terus berlanjut guna menjamin ketahanan pangan bagi masyarakat ditengah pandemi covid-19. Diutarakan akibat wabah covid-19 berpotensi menyebabkan terjadinya krisis pangan, oleh karena itu diharapkan warga masyarakat giat bercocok tanam apa saja seperti jagung, ubi-ubian dan sayuran di lahan pekarangan yang dimiliki.
"Program tani pekarangan ini harus digiatkan kembali sebagai upaya menjaga ketersediaan pangan. Pasalnya kita tidak tahu kapan pandemi Covid-19 berakhir. Oleh karena itu semangat gotong royong harus terus ditumbuh kembangkan, saling bantu membatu antar warga sehingga kebutuhan pangannya tercukupi," tandasnya.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Masrik Amin Zuhdi mengatakan program tani pekarangan ini menggunakan konsep square food gardenyaknidengan lahan sempit dapat menghasilkan panen yang banyak. Dengan demikian lahan yang dimiliki memberikan manfaat yang sebesar-besarnya utamanya menghasilkan berbagai bahan pangan. Ia menambahkan bagi warga yang tidak memiliki lahan, bisa memanfaatkan emperan rumah menggunakan pot untuk ditanami berbagai komoditas pertanian.
"Para penyuluh kita kerahkan kembali untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar bersemangat lagi bercocok tanam di pekarangan. Dengan demikian program tani pekarangan kembali bergairah," pintanya.
Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Temanggung, Sumarlinah mengatakan Pemkab Temanggung terus mendorong pertanian pekarangan berjalan optimal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu program yang dijalankan yakni memberdayakan kelompok-kelompok tani melalui berbagai pelatihan agar semakin profesional dalam bertani. Dengan demikian diharapkan wawasan dan pengetahuan para petani lebih meningkat, sehingga usaha tani yang dijalankanoptimal dan menguntungkan.
"Petani tidak hanya dilatih dalam bercocok tanam secara modern seiring perkembangan teknologi pertanian saja. Namun juga dilatih dalam pemasaran baik konvensional maupun online sehingga jangkauanpasarnya lebih luas," pungkasnya. (Hms20/Arief Mujiono)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook